Satu jam diguyur hujan di Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang

Jumat, 3 November 2017

Ini adalah short vacation kedua yang lagi lagi direncanakan dengan dadakan! Haha

Jauh jauh hari sebenarnya aku nggak berniat untuk ikut ke rumah Filda di Lumajang karena beberapa alasan, tapi namanya ini hati sering goyah ya, dan alibi tidak begitu kuat saat di persidangkan, akhirnya, jumat malem setelah pulang kuliah itu di fiksasi bahwa aku akan ikut rombongan hore hore ini ke Lumajang

Niat kita jam 9 malam udah berangkat ke Bungurasih, tapi karna Filda maunya semua berangkat bareng, sedangkan Yanu sama Adit lagi ada acara di kampus C sampai waktu yang tidak tau kapan selesai, akhirnya jam 1 pagi kita baru otw ke Bungurasih setelah ngemper di depan indomaret hasil dari kemageran untuk pindah ke tempat yang lebih manusiawi.

Dari dini hari yang begitu syahdu untuk tidur harus dirusak dengan keadaan bus ke Lumajang dengan speaker dangdut maksimal. Sebagai orang yang mengutamakan quality sleep akhirnya bodo amat mau suara speakernya segede apapun, siap-siap buat tidur aja deh.

Jam setengah 2 pagi bus baru berangkat dari terminal Bungurasih, dan jam 6 pagi kita baru sampai ke terminal Lumajang, bapak Filda yang awalnya mau jemput kita jam 4 pagi pun udah stand by didepan terminal. Maafkeun bapakkkk...

Hari pertama dirumah Filda disambut dengan geletakan para manusia-manusia kelelahan dan kelaparan. Oh ya kali ini rombongan hore ini ada Aku, Filda, Cindi, Adit, Bang Wandi, Yanu. Mas Rocky absen, Lisna sakit, Taufik nemenin lisna haha.

Kita singgah dirumah Filda dan bakal ngerepotin sampai nanti hari minggu. Dan sebelum keberangkatan kita ke air terjun tumpak sewu yang unpredictable itu, kita mandi dan sarapan dulu.

Dapat bonus di Jembatan Piket 0 yang ternyata salah satu cagar budaya

Kenapa unpredictable? Karna feelingku suka banget melesetnya, udah tau mau kecurug ya, aku lupa macam model curug itu kek mana saking udah lamanya gak maen ke hutan hutan gitu, aku Cuma bawa sandal jepit, gak bawa jaket, gak bawa jas hujan, tapi untungnya pake baju lapangan haha. Karna apa? Jalannya ke air terjun ini masih naik turun bukit dengan estimasi jarak tempuh 1 jam.

Awalnya kita sampai di parkiran yang cukup luas untuk menanmpung 5 mobil dan banyak motor. Ikuti jalan menuju curug melewati rumah rumah warga menuju belakang, awalnya jalan masih setapak bertanah, berbentuk tangga yang nyaman di pijak, lama kelamaan jalanan menyempit, turunan tajam, tikungan menikuk, sampai pake acara turun tangga tegak.

Ditengah perjalanan sempet gerimis, tapi sadarnya khilaf ya, kita nggak ada yang bawa jas ujan, Cuma bawa payung itu pun satu doang haha. Beberapa meter kemudian gerimis reda, sampai ditengah tengah kita akan melewati beberapa air terjun kecil yang enak untuk melepas dahaga, sekedar diminum, sampe buat guyur kaki atau guyur muka. Medan terakhir kita akan melewati hamparan sawah yang cukup luas untuk ukuran dibawah tebing dan melewati aliran sungai yang arusnya cukup kenceng dengan jembatan bambu.

Setelah perjalanan amazing 1 jam, sampailah di lokasi air terjun yang literally bener bener didalem hutan, dibawah tebing tebing tinggi. Dsini sebenarnya ada 3 bangunan bambu semacam joglo yang bisa untuk duduk dan berisitirahat, ada juga rumah yang sepertinya untuk jualan tapi nggak buka. Tapi siang itu hanya air terjun nggak begitu rame, Cuma ada beberapa rombongan yang setelah itu mereka pergi.

Tersisalah kita ber6 yang terakhir ada disitu dan pas banget hujan deres langsung turun. Setengah jam Cuma diem doang, akhirnya kita nekat menembus hujan deras yang sampai ditengah jalan kita dihadapkan dengan angin. Walhasil kita berhasil sampai dengan selamat diatas setelah 1 jam basah kuyup diguyur air hujan.

Hari itu ditutup dengan makan mie, gagal liat sunset, gagal ke kebun teh, dadal ke alun alun, pulang kerumah Filda,  mandi, makan, dan tidur.

Paginya rombogan hore masih tepar jadi Cuma aku Filda sama cindi yang niat keluar ke alun alun Lumajang, setelahnya, makan, geletakan, dan balik lagi ke Surabaya...

Hm, amazing sekali ya perjalanan kali ini, tapi seru sih