Purwakarta - Bogor - Jakarta : Melihat Keindahan Air Mancur Sri Baduga


Haii...

Kali ini Cuma mau ngeshare tentang perjalanan yang lumayan panjang dari Jateng ke Yogyakarta sampai Jabodetabek


First, karena ngejar nonton pertunjukan air mancur Sri Baduga di Purwakarta jadi kita berangkat jumat malam dari Jogjakarta. Untuk sampai ke Purwakarta dari Jogjakarta, bisa naik kereta ekonomi dari Stasiun Lempuyangan dan turun di Cikampek. Nanti naik angkuta 43 ke Purwakarta. Tapi... kereta dari lempuyangan Cuma ada jam 12 sama jam 1. Jadi kita nggak ambil pilihan ini. Opsi kedua bisa naik Kereta malam dari Stasiun Tugu Jogjakarta tujuan Bandung. Lalu baru naik kereta dari Stasiun Bandung ke Stasiun Purwakarta. Kita ambil opsi kedua. Kalaupun nggak naik kereta dari bandung, bisa naik travel dari stasiun bandung ke Purwakarta. Waktunya kurang lebih sama, apalagi kalau masih pagi.

Untuk transportasi darat seperti bus atau travel, aku sendiri kurang tau.

Jum'at, 21 Juni 2017
19.00
Dari kos di Jalan mangkubumi, kita naik becak motor berdua dengan harga 15.000. sampai di stasiun tugu pintu timur... wow, rame banget! dan sekilas aku ngeliat seragam familiar, seragam akmil. haaahhh hahhaa, bodo amat.
kita masih punya waktu sampai jam 8 sampai Kereta Lodaya Malam tiba. Perjalanan menempuh waktu sekitar 8 jam. 

Sabtu, 22 Juni 2017
04.00
Setelah perjalanan sekitar 8 jam yang menyiksa, karna aku nggak bisa tidur :( akhirnya kita sampai di Stasiun Bandung!
masih ada waktu 2 jam untuk menunggu kedatangan Kereta Ciremai menuju Purwakarta. agak buang buang waktu sih sebenernya sampai jam 6. Bisa juga kalau dari Bandung mau naik travel sampai Purwakarta.. tapi aku nggak cari info untuk itu haha.
sambil menunggu kereta, kita sholat dulu di mushola, cetak tiket dan duduk manis di ruang tunggu.


Bonus dari perjalanan Bandung-Purwakarta via kereta adalah pemandangan alam di kanan kiri. Masih banyak sawah sawah dan lembah lembah di perbukitan. Mirip mirip perjalanan bandung-jakarta.


07.45.
Kita sampai juga di Stasiun Purwakarta. jauh dari ekspektasi, ternyata stasiun ini stasiun kecil, sepi. Literally nggak ada orang, kayak didesa gitu. Di sisi kanan deretan gerbong gerbong kereta tertumpuk tumpuk. Icon St. Purwakarta. Tapi sayangnya waktu kita mau foto nggak boleh sama satpamnya. Mungkin satpamnya ngira kita bakal nyebrang, padahal kan Cuma mau foto dari sini aja. Karena ternyata... pintu keluarnya langsung dikunci begitu kita keluar haha.

begitu keluar langsung di sambut sama tukang ojek. Kita selow aja jalan sampe jalan raya, niatnya mau jalan atau naik angkot, berhubung kita bawa koper dan tas. Tapi karena salah kaprah dan di pepet ama ojek, di iyain aja deh naik ojek 30.000/2 orang. Bapaknya bolak balik gitu.

Jam 8.30 kita sampe di La derra hotel. Lokasi ada di Jalan A. Yani No.5. kita Cuma nitip tas doang dan langsung lanjut ke Waduk Jatiluhur. Untuk sampai ke waduk Jatiluhur kita bisa naik angkot no 04 atau 05 dan turun di Bunderan dengan biaya 6.000/orang. Abis itu naik angkot nomor 11 dan turun di Istora. Perjalanan cukup lama dengan jalanan naik. Biaya 8.000/orang.

08.50
Untuk masuk ke Jatiluhur lewat istora, kita membayar 10.000/orang. Kalau bawa motor/mobil nanti bayar lagi. Didalam banyak spot instagramable gitu sama tempat makan. Sayangnya kita ke sana sewaktu ada acara halal bihalal, jadi tempat makannya close. Huhu padahal lagi laper banget.

Puas foto foto dan menikmati pemandangan di Istora Jatiluhur, kita jalan kaki keluar lagi menuju Sate Maranggi Cibungur yang terkenal itu..

Dari istora Jatiluhur, kita naik angkot jurusan 11 sampe bunderan, bayar 8.000/orang. Kita oper angkot nomor 04 biaya 4000/orang dan turun di jalan makam pahlawan. Bilang aja mau oper ke angkot 43. Nanti nanti angkot 43 dengan biaya 7500/orang. Bisa juga dari bunderan naik angkot 05 trus turun di Sadang, oper lagi naik angkot 43 sampai sebrang sate.

10.30
Setelah kurang lebih 45 menit perjalanan, sampailah kita di Sate Maranggi haji Yetti. Kita pesan sate maranggi dan sop. Total berdua 120.000 an. Termasuk 2 gelas es kelapa muda. Dan manis dari kelapa muda itu manis aren. Enak. Walau keliatannya porsi dikit, tapi cukup kenyang lah. Haha.

Dari sate maranggi kita langsung pulang dengan naik angkot 43 biaya 5.000/orang. Baru oper naik angkot 05 sampai depan hotel dengan biaya 4.000/orang.
11.45
Perjalanan 30 menit untuk sampai hotel. Check in hotel jam 1 siang, kita memilih nunggu di ruang tamu karena udah terlalu lelah. Eh baru beberapa menit duduk, resepsionisnya nyamperin bawa barang kita, katanya udah boleh masuk kamar hahhaa.
Ini hotel maksimal yang kita dapat. Jangan berharap lebih wkwk.

16.00
Jam segini kita baru keluar karena kita belum istirahat dari Jumat malam. Kita jalan kearah kiri dari pintu keluar dan naik angkot menuju Taman Sri Baduga (4.000/orang). Nggak tau angkot nomor berapa, kayake angkot nomor 05. Soalnya tiap kita nggak dapet info, langsung nanya ke sopirnya, “Kang, lewat alun-alun ngga?”. Kalau mau bayar nanya lagi, “berapa kang?” heuheu.
1,5 km menuju taman SriBaduga. Jalanan belom ditutup, dan banyak orang yang jogging sore. Kita jalan jalan, trus jajan cilor 4 ribu + tahu gejrot 7 ribu. Akangnya selalu ngomong pake bahasa sunda. Enggak ngerti kanggggg
Muterin taman ngebuat kita bingung mau kemana, dan udah laper lagi. Mau cari makan pun nggak ada yang selera, sampe akhirnya ketemu RM padang yang menurut kita lebih enak masakan ibuk dirumah haha. Oiya, kalau di Sunda, kalau waktu makan kita udah dikasih teh tawar panas, itu artinya gratis ya haha.





17.20
Karena kita sempet bete bete an karena nggak tau lagi mau jalan kemana, akhirnya kita jalan menjauh dari taman menuju masjid. Tapi tak diduga duga kita ngelewati museum yang bukanya ampe malem. Dan ternyataaaa museumnya keren! Serius!



Dari luar seperti biasa keliatan bangunan jaman dulu, dan isi didalemnya pun tentang kebudayaan Purwakarta sampai Indonesia. Tapi penataan, pelayanan dan informasi disertai teknologi membuat orang awan seperti kita berdecak kagum. Ditambah akang ganteng sang guide museum hahahah.

Informasi aja, meseum ini buka dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam, tapi jam 6 sore ditutup sampai sholat maghrib selesai.

17.55
Kita dikasih tau untuk sholat maghrib aja di mushola PLN. Waktu kita masuk mushola sih masih lengang, begitu selese sholat, mau keluar mushola aja nggak bisa saking banyaknya orang.




18.20
Kita juga nggak ada agenda kemana mana, so, kita mengikuti kerumunan orang menuju dalam taman sri baduga. Padahal pertunjukan baru dimulai jam setengah 8, tapi sekarang udah full orang!! Dan ternyata yang kita kira udah penuh itu, sampai dapat tempat duduk paling tinggi, belum seberapa karena pas jam 7 dimana sound dan lighting mulai diuji coba, penonton makin memadati pinggiran waduk. Nggak tau berapa ribu orang yang berdesak desakan buat masuk kesini, pokoknya jalan aja sampe susah.

19.30
Pertunjukan dibuka dengan sambutan dari bupati purwakarta, kang dedi. Di lanjut dengan pertunjukan tarian daerah baru pertunjukan air mancur menari yang tidak mengecewakan. Tapi sedikit mengecewakan karena waktunya kurang lama hahaha. Its oke, masuk kesini aja enggak bayar. Bagaimana sebuah fasilitas gratis dari pemerintah ini mampu membuat warga purwakarta dan pendatang datang dimalam minggu, hanya untuk berkumpul di taman sri baduga. Tidak malam mingguan ke mall (karna purwakarta emang nggak ada mall) nggak malam mingguan mojok di warung, atau duduk nonton sinetron dirumah, tapi jalan jalan bercengkrama dengan banyak orang secara gratis.
20.00
Pertunjukan selesai, dan semua orang bersamaan keluar dari taman. Sedangkan jam setengah 9 masih ada pertunjukan sesi kedua, bagi mereka yang tadi belum kebagian menonton.
Saat jalan kaki menuju keluar, jalan raya yang biasanya dilalui kendaraan bermotor sekarang di penuhi dengan lautan manusia, mirip jalan sehat memperebutkan satu unit sepeda motor hhahaha.

Well kita pulangnya jalan kaki, sambil jajan es jeruk dan es kelapa muda 10 ribu, kerak telur 20 ribu, jambu ijo 13 ribu. Kalau kalian nggak punya nyali untuk ngerasain kaki nyut nyutan dan keringet bercucuran, tidak direkomendasikan buat jalan kaki haha. Ehm kalau malem mungkin bisa naik ojek, kalau enggak nebeng siapa gitu haha.
Oh iya satu lagi, disaat aku lebih sering ngeliat polisi saat ada acara di Boyolali atau di Yogyakarta. Di Taman Sri Baduga yang terlihat malah Satpol PP. Sedangkan satlantasnya stand by di pos pos seperti biasa.

21.00
Kita sampai di hotel, ngelemesin kaki dan beres beres barang sebelum tidur. Karna esok harinya, kang maman akan menjemput kita!
Minggu, 23 Juni 2017
06.00
Yuhu, pukul 6 tepat, kang maman, udah stand by didepan hotel. Perjalanan hari ini adalah menuju Taman Bunga Nusantara yang terkenal di Bogor. Padahal taman bunga nusantara itu lokasinya ada di wilayah Cianjur. Perjalanan dari Purwakarta menempuh waktu 3 jam dengan jalur melintasi perbukitan di pinggiran waduk jatiluhur dan jalur alternatif menuju cianjur.




09.00
Tepat pukul 9 kita sampai di Taman Bunga Nusantara. Jam segitu belum begitu ramai, jadi kita masih leluasa jalan kesana kemari, maju mundur tanpa takut nabrak orang.
Sebenernya masuk sangat diharapkan nggak membawa makanan minuman, jadi kita nurut. Tapi begitu masuk, ya begitulah. Tiap orang seakan menenteng bekalnya. Huft.

Masuk ke dalam taman dikenakan tarif 40.000/orang. Dari pintu masuk, taman bunga membentang sejauh mata memandang. Cuaca tidak terlalu panas dan udara sedikit dingin berangin khas pegunungan. Well karena seenggaknya aku yang sedang pake leather cardigan nggak mengalami kegerahan hho. Namanya juga pecinta jalan jadi kita nggak naik wahana apapun, yang ada jalan kaki dari ujung sampai ujung sampai kaki gempor tapi nggak kerasa. Worth it kok dengan harga segitu melihat tumbuhan tumbuhan bunga bunga... nggak kalah sama Chinese Garden diSingapura, walaupun disana gratis masuknya—well nggak ada perawatan ekstra bunga disana.


11.00
Kita baru keluar karena ngerasa kelaparan haha. The second destination is Little Venice, terpikat karena foto gondolanya doang. Kang maman yang udah beberapa kali ke Bogor, malah belum pernah ke Little Venice. Dan baru tahu ada tempat namanya Little Venice.
So, jalan lah kita ke Little Venice mengandalkan GPS yang arahnya naik ke arah puncak, searah menuju arah pulang ke Bogor. Jadi kita masuk lewat pintu perumahan villa. Agak jauh sih dari pintu masuk, jadi dulunya Little Venice itu lokasi wisata yang ditujukan untuk penghuni perumahan, jadi letaknya didalem. Tapi makin lama dibuka untuk umum dan ditambah fasilitas permainan air. Ya pokoknya konsepnya kayak di Venice gitu. Tapi sayangnya sewaktu sampai di parkiran, gerbang masuknya terlihat nggak terawat, sayang banget padahal wisatawan yang masuk juga cukup banyak. 
11.15
Sampai dilokasi, biaya masuknya perorang 25.000. begitu masuk kita dikasih gelang. Trus bikin card berisi saldo 40.000 buat 2 orang. Well kita ngisi segitu karena kita kesini Cuma mau naik gondola yang harganya 20.000/orang. Antrian buat naik gondolanya aja setengah jam an lebih, setelah naik Cuma bisa 1 putaran sekitar 15 menit dan udah deh kita keluar. Hahha.
12.15
Kita balik keparkiran lagi, kang maman nunggu didalem mobil. Kita udah kelaparan akut, ngeliat GPS ada rumah makan sunda di pinggir jalan menuju arah pulang. Rame sih, kemungkinan enak. Dan... beneran enak. Enak sih, makanan sunda gitu, nggak lupa teh tawar gratis dan sambel. Tapi sebelnya waktu pesanan kita dateng, sotong goreng, ikan goreng, tempe, ayam dan sayur mayur, lalernya banyaaakkk binggiiitt.. aku nggak tahu kenapose tapi kayake karna si sotong ini deh, makan yang awalnya enak ini jadi nggak enak karna harus cepet cepet diabisin sebelum pasukan laler semakin banyak uhuhuhuhuh.

13.00
Setengah sholat dhuhur di situ, kita melanjutkan perjalanan pulang ke Bogor... yaps dan ngelewatin puncak. Puncak, seperti yang dibilang bapak, nggak jauh jauh sama tawang mangu. Iya sih nggak jauh beda, apalagi pas lewat kebun tehnya. Tapi pas lewat puncak suasana Bogor sebagai kota hujan jadi syahdu karena siang itu hujan turun.. duh pengennya buka kaca jendela. Dan absoloutly macet total. Sempet beli jajanan ketan goreng dilumuri gula, 15.000 isi 10 tanpa ditawar wkwkw.
Setelah desperate bakal sampe Bogor malem, otomatis biaya rental jadi naik, akhirnya jalan dibuka one way dari atas hahahhaahahha.terimakasih bapak polisi.

Walaupun jalan dibuka jadi one way dan mobil mobil pada saling tlakson srobot sana sini, tetep aja ada titik titik kemacetan. Bayangkan.. gimana kalau jalur nggak dibuat one way...

16.00
Sampailah kita di 1O1 hotel Surya Kencana.. kasuurrr pengen cepet mendarat di kasur. Kita naik ke lantai 5. Masuk kamar dan, oh kasur, kamarnya lega. Sholat dulu, tiduran bentar, mandi, sholat maghrib, dan abis itu cus keluar lagi, mau cari soto kuning di sekitar hotel yang terkenal. 
18.35
Kita jalan kaki nih, tapi ternyata sotonya tutup, tapi soto yang satu masih buka. Warungnya kaki lima gitu pake tenda dipinggir jalan. Tapi ramenya bukan main. Jadi soto ini dibagi jadi 2 versi, pake santen dan enggak, kita pesen paru dan daging dengan kuah kuning bersantan yang dipisah. Dan tentu saja teh tawar gratis haha.

Kenyang makan, kita jalan lagi nih, niatnya mau beli coklat yang adanya Cuma di hypermart. Dan kebetulan mall paling deket jaraknya 4 KM dari sini. Karena niatnya mau mengirit gitu, sayang uangnya buat dipake naik taksi, kita mau naik gojek sendiri sendiri, tapi kok ya males juga ya. Nanya tukang parkir nggak tau itu mall ada dimana, padahal nggak jauh dari sini. 

19.15
Begitu ada angkot, kita stop deh. “Kang, ngelewatin mall ngga”. “Ayo neng” weh, tancap!
Dann... mall nya jauh euy kalau jalan kaki wkwkw. Gila. Lurus doang sih, jalan searah trus muter, jalan kaki dari bunderan paling 50 meter, sampe. Di Hypermart tujuan pertama beli coklat dan seperangkat alat buat bikin bouqet wkwk. Super niat banget dah. Setelah perburuan selesai, kita baik ke hotel pake angkot yang sama tapi turunnya di Pasar Plaza Bogor, di pintu Surya Kencana. 

20.19
Jarak dari pintu Surya kencana ke hotel masih sekitar sekilo, dan itu udah malem sekitar jam 8. Tapi tau gak sih kita akhirnya jalan kaki dengan alasan membiasakan jalan kaki dan ngeliat sekeliling kali aja ada makanan yang bisa dibeli kayak di Purwakarta kemaren wkwkwk. Ngirit ini mah namanya, enggak deng bercanda jangan serius hahaha.

20.29
10 menit doang tapi cukup untuk menghilangkan lemak dari soto kuning haha. setelah mandi lagi dan beres beres, jam 9 kita mulai bikin prakarya. hahaha. Nggak tau kenapa mba Devi selalu excited kalau aku ada acara, jadi separuh ide dan pekerjaan ini dari dia juga haha. Kita baru selese ngerjain ini prakarya jam 11 an, itu aku udah merem melek nggak bisa fokus, udah masuk aja ke dalem selimut, nggak denger apa apa. Dan... aku nggak tau kalau jam 1 pagi ada suara anak kecil teriak teriak di lorong haha.

Senin, 24 Juni 2017
07.00
Padahal paginya rencana mau renang dibawah jam 6 pagi. Apalah daya abis sholat tidur lagi sampai jam setengah 7 baru kekumpul nyawanya, dan turun ke bawah. Enak sih renangnya, abis itu badan jadi remuk redam haha. Laper binggo dan kita menuju tempat makan dengan niatan jam 10 udah balik ke kamar.

11.00
Kita check out dari kamar tapi nitipin semua barang segambreng kelobby hotel di recepsionis. Kita mau jalan jalan dulu ke istana bogor sambil beli oleh oleh, karenaaaa kita lupa pesen oleh olehnya yang bisanya di booking H-1. Huhuhu. 

Dari pintu masuk hotel nih, kita langsung naik angkot hahahahha. Turun di pertigaan sesuai sama GPS, dan niat jalan ngelewatin toko toko asinan sampai ditempat oleh oleh karena nggak mau oper angkot hahahahah.
Beruntungnya nggak jadi pesan antar bolu, jadi ngerti varian lain dari talas yang nggak Cuma dibikin bolu tapi berbagai oleh oleh dalam bentuk lain yang lebih tahan lama.
Kita keluar dengan nenteng 2 tas oleh oleh dan naik angkot menuju pintu masuk istana bogor, yang ternyata salah. Kita harus balik jalan kaki lagi sejauh 1 KM hahahhaa.

Begitu masuk kedalem hutan raya bogor, tau lah ya kalau nggak bawa kendaraan luasnya hutan seberapa, yaudah deh kita jalan lagi hahaha. Eits tapi tas oleh olehnya udah dititipin kok, jadi nggak nenteng2 gitu. Tapi tetep aja ya.. jauh! Apalagi mba devi lagi penasaran banget sama istana bogor yang ngebuat kita nyasar nyasar dan jalan naik turun bukit berujung tetep nggak bisa masuk kedalam istana hahahaha. Gila, lemes! Itu aja Cuma seujung kuku lokasi hutan raya bogor yang kita kelilingi. Udah lemes lemes gini kita keluar, beli es aren, duduk, dan mengamati sekitar yang bising binggow. Banyak anak sekolah juga. Barulah kita nyebrang dan naik angkot.

14.00
Nebeng sholat dihotel sambil nunggu go car di lobby...

Jam setengah 3 kita cabs naik gocar dari hotel ke stasiun bogor. Lagi lagi macet, pulang sekolah mungkin. 

15.45
Kita naik kereta arah Jakarta kota dan turun di Stasiun Pasar Minggu. 1,5 jam perjalanan panjang barulah kita sampai di Stasiun Pasar Minggu, lalu jalan ke arah jalan raya dan naik angkot sekitar 500 meter. Karna dari kita bawa koper dan barang agak banyak, jadi satu orang bayar 4000. Itupun karna ada mbak mbak baik hati yang ngasih tau. Oh Jakarta...

17.30
Kita nginep di Heef Hotel, hotel minimalis lucu yang baru dibangun. Jam 5 kita naik ke atas, dan menggeletak di kasur yang tinggi nian. Air panas di kamar mandi keluar agak lama, jadi aku sempet menggigil kedinginan huhuuhu. 

Kayak nggak punya rasa capek, abis sholat maghrib kita keluar buat menuju Mall Kota Kasablanka hahahha. Jauh kali ! ya kali ini nurutin mba devi aja sih, dulu soalnya pernah ke GI, sekarang pengen pindah lagi, dan sepertinya nggak berminat untuk ke Mall taman anggrek, jadi kita jauh jauh deh ke Kokas, sekalian ngeliat KRL hahahah.
Karna biasanya aku dari Bekasi, jadi nggak ngeh kalau stasiun terdekat tuh bisa dari tebet bukannya dari Manggarai. Tapi nasi udah menjadi bubur ya, aku yang kurang teliti, jadi yaudah deh...

23.00
Baru sampai hotel, padahal besok pagi jam 5 harus udah sampai di Istana Merdeka. Belum lagi dandannya, hahahahah. So, aku langsung packing dadakan dan tidur. Jam 3 pagi, bayangkan jam 3 aku udah bangun dan mandi! Dan pfftt ini shower panasnya emang lama, jadi aku harus meringkuk dulu biar airnya panas kalau nggak mau aku menggigil kedinginan. Baru deh jam setengah 4 gitu mulai dandan, karena jam stengah 5 udah di calling gitu, jadi panik. Lah ini belum beres dandannya wwkkw. Tapi berkat bidadari tak bersayap ini, aku mau tak mau udah kelar dan manggil taksi dan kita berdua meluncur ...

Selasa, 25 Juni 2017
05.00
Aku ikut partisipasi dalam acara pelantikan di istana merdeka, walaupun partisipasinya cuma duduk doang sih. Seenggaknya pernah ada usaha...

see u next journey, partner in crime paling kece, sayangable, sabar dan know me so well itu tak lain dan tak bukan memang kakakku seorang, kiss kiss hahahha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Magang di Bappenas (2016)

Trail Running Gunung Gede

itinerary perjalanan Tana Toraja [Day 2]