Pengalaman Rekrutmen MDP Batch 4 PT. Pegadaian
Pengalaman Rekrutmen Management Development Program (MDP) PT. Pegadaian 2019 Batch 4.
Sebenernya sakit kali ngomongin ini rekrutmen, tapi karna mengingat kemaren waktu aku cari review di internet tentang MDP itu nggak banyak, jadi ku coba untuk menulis pengalamanku waktu ikut seleksi ini untuk sharing-sharing bagi kalian yang ingin mempersiapkan seleksi di batch selanjutnya.
Submission
18 November - 2 Desember 2019.
Aku masih ada di Surabaya sewaktu daftar via website ditanggal 20. Kalau nggak salah, waktu aku daftar cuma rentang berapa hari aku diterima kerja di salah satu perusahaan swasta. Selain isi identitas diri, waktu itu ada kolom seperti ini :
Beruntunglah kalian yang pernah gabung didalam organisasi atau pekerjaan, lebih bagus lagi kalau kalian punya kontribusi yang dapat merubah organisasi jadi lebih baik.
Administrasi Screening - Online Assessment
Pengumuman yang lolos tahap 2 diumumkan tanggal 11 Desember 2019. Waktu itu yang lolos ke tahap tes online ada 6.101 peserta. Dalam hati, ini jumlah peserta atau harga gorengan? huhu banyak banget. Karena di grup masih ada peserta yang nggak lolos, jadi entah ada berapa ribu orang yang sebenarnya mendaftar.
Tes ini namanya Online Psychometrics Assessment. Soalnya mirip sama tes-tes BUMN lain, ada sub test 1, sub test 2, sub test 3, sub test 4,sub test 5, berhitung angka, gabungan bagian, hubungan kata, abstraksi non verbal, work personality analytics dan work behavioural assessment. Aku sendiri lupa sub tes 1-5 itu isinya apa hehe
Tes ini berlangsung selama 6 dari dari 11 Desember s/d 16 Desember 2019. Jam nggak ditentukan jadi bebas mau pilih jam berapa aja. Kebetulan aku ngerjain jam 10 pagi tanggal 16 Desember, waktu itu di rooftop kosan temen, pake laptop dan tethering dari HP, provider ind*sat dan aman nggak ada kendala apa-apa. Mungkin tips dari aku sering latian ngerjain soal soal kayak hitung cepat dan psikotest, karena waktunya dikit banget. Kemaren aku ngerasa ngerjain dikit tapi aku yakin yang aku jawab bener (menurut aku).
Video Vlog (Blog)
Pengumuman assessment online itu tanggal 21 Desember 2019. Lumayan cepet. Alhamdulilah waktu itu aku lolos dan bisa ngalahin setengah peserta. Kalau nggak salah, peserta yang lolos ke tahap selanjutnya ±3.500 peserta. Tahap 3 ini adalah bikin vlog. Ketentuan dari vlog ini adalah maksimal 3 menit dengan content nya meliputi opening statement, interaction, dan closing statement. Periode submitnya dari tanggal 2 Desember s/d 8 Januari 2020.
Bulan Desember itu lagi musimnya penghujan, kebetulan musim penghujan kali ini ekstrem banget. Banjir melanda diberbagai daerah, termasuk beberapa wilayah Jakarta dan Bekasi. Udah akses susah karena ada penutupan akses jalan karna banjir, dan pas kitanya bisa, outletnya tutup libur natal dan tahun baru. Karena statusku juga udah kerja dan harus bikin video sama petugasnya, mau nggak mau kita harus datang bawa temen buat videoin dan datangnya harus jam kerja dong ya. Effort banget deh waktu itu, curi-curi waktu disela sela kerja. Belum lagi kalau kantor pegadaian lagi rame, yah makin harus sabar hehe.
Ok, intinya aku barengan sama temenku yang 1 kantor yang sama-sama ikut rekrutmen ini juga. Kita cuma bikin video pake kamera HP, ngerekam suara juga pake hape. Dengan lighting seadanya dan aplikasi seadanya download di hape, hasil vlog aku bisa kalian liat di https://www.youtube.com/watch?v=UDlXUbNRRlY&t=36s
Aku take video tanggal 6, tanggal 7 dan 8 pagi ngebut ngedit di hape. Seingetku maksimal dikumpulin sore hari, jadi waktu itu dikantor lagi ada asessment juga jadi nggak ada kerjaan dari pagi, aku ngedit ampe jam 1 dan kukirim langsung. Eh begitu sore aku buka email, ternyata periode submit diperpanjang. Eeeaaa nggak papa deh, yang penting kelar dulu, pikirnya mah terserah nanti hasilnya gimana. Aku ngedit video ini sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi tetep pede aja.
Simulation
Pengumuman tahap 3 tanggal 24 Januari 2020. Jumlah peserta yang tersisa tinggal 757 orang. Banyak peserta yang protes karena penilaian yang menurut mereka random. Alhamdulillah disini aku lolos, nggak nyangka akhirnya bisa ikut LGD BUMN. Ya, tahap selanjutnya adalah simulation alias LGD (Leaderless Group Discussion). Nah malamnya ada dapat email kalau aku dapat lokasi tes di Solo tanggal 26, sesuai dengan alamat KTP. Panik sih, sisa 2 hari dan aku harus ke Solo. Akhirnya aku ngehubungi pihak vendornya, dan setelah drama dan deg-deg an akhirnya bisa pindah tes di Jakarta.
Tes tahap ini dilakukan di Hotel Cordela, Jakarta pusat, dekat dengan kantor pusatnya. Aku naik kereta sambil drama FC ktp dan ijazah ketinggalan saat aku udah distasiun Bekasi, alhasil harus balik lagi kekos. Sampai di lokasi, aku dan peserta lain yang 1 kelompok dipanggil. Agak lupa berapa orang, sepertinya 10 orang, dan 1 orang telat. 1 orang ini telat LGD, telat wawancara user dan telat MCU, tapi cuma dia doang yang lolos sampai tahap akhir hehe.
Kita ber10 melingkari meja dengan 2 pengawas, dikasih kasus dan diminta untuk menganalisa dan mencari problem solving nya. Kuakui teman temanku ini amazing sekali, aku dapat urutan agak terakhir untuk menyampaikan pendapat. Tahu sendiri kan semua sudah disebutkan peserta lain, jadi ini saatnya berpikir out of the box dimana ada 1 hal yang belum mereka bahas.
Kelompok kita cukup seru, kita akrab, mempunyai tujuan yang sama dan kesepakatan yang sama. Itu mungkin yang mengakibatkan kita lolos ke tahap berikutnya. Karna LGD itu nggak ada moderatornya, kamu harus PD dan yakin untuk memulai yang pertama, punya inisiatif, punya kepercayaan diri, jangan pernah menyela pembicaraan orang lain, dan atur waktu dan celah kapan kamu bisa masuk dalam pembicaraan. Jangan sampai kamu cuma diem doang. Selesai LGD kita diperbolehkan pulang, kelompokku bahkan sampai bikin grup whatsapp untuk saling tuker kabar.
Wawancara User
Yak, tanggal 2 Maret 2020 aku dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya yaitu wawancara user. Speechles dan agak gemeter gitu, tinggal 2 langkah lagi aku bakal bisa ngeraih salah 1 mimpi aku. Peserta yang lolos ada 350 an. Aku belajar tentang profil perusahaan, mencari seluk beluk dan inovasi apa yang sedang mereka lakukan.
Tiba saatnya jadwal wawancara user yang bertepatan dengan tes SKD CPNS. Jadi wawancara user ini jadwalnya jam 11 siang di Jakarta Pusat, sedangkan jam 15.30 ada jadwal ujian SKD CPNS di Universitas Terbuka, Tangerang.
Wawancara ini sudah tersetting setengah jam kurang lebih. Ada 2 pewawancara, pertama kali masuk aku diminta untuk mengenalkan diri dan menjelaskan apa yang aku tahu tentang Pegadaian dalam bahasa inggris. Entah karena grogi atau apa, aku agak belepotan gitu ngomongnya. Setelah itu duduk, aku ditanya lagi apa yang aku ketahui tentang pegadaian, profil diri dari organisasi, apa yang udah aku kontribusikan ke organisasi, dan aku pernah kerja, ditanya kontribusi apa yang telah aku lakukan, ditanya juga apa saja jobdesk ku dan berapa lama target kerjaku. Lebih ke teknis. Aku juga ditanya seputar pekerjaanku yang sekarang, karna aku memang mengatakan sekarang sedang bekerja di perusahaan swasta. Oiya dan aku ditanya kenapa tertarik mendaftar disini, lalu apa yang akan kamu kontribusikan di perusahaan ini, bagaimana caranya untuk bertahan di era globalisasi ini, dan pertanyaan teknis mengenai permodalan hahha. Selalu bisa kujawab, terkadang aku memberikan jawaban aman. Semisal saya merupakan lulusan manajemen keuangan yang tidak hanya membuat laporan keuangan, tapi juga menganalisanya, dan analisa tersebut saya bisa mendapatkan data untuk membuat strategi perusahaan ke depan. Jawaban klise yah. Tetap optimis !
MCU (Medical Check Up)
Tanggal 2 maret sore entah kenapa aku ditawari makanan dodol dan sejak saat itu tenggorokanku jadi sakit. Keadaan itu berlanjut sampai tanggal 3 dan baru aku minumin air putih yang banyak. Setelah itu tiba-tiba pengumuman ke tahap MCU, Alhamdulilah aku lolos, tersisa 250an orang, tapi aku sedih karena sekarang aku tiba-tiba gejala radang dan menuju batuk. Sedangkan tes MCU dilakukan tanggal 5 Maret. Karena takut obat akan mempengaruhi hasil MCU, jadi aku tidak minum obat dan vitamin, cuma minum air putih dan buah buahan yang banyak. Selain itu aku mencoba browsing segala hal tentang radang apakah akan mempengaruh MCU. Dan tidak ada jawaban yang dapat memuaskanku.
Tanggal 5 pagi dicuaca yang mendung dan gerimis aku pergi ke Kimia Farma Cikini untuk tes MCU, naik kereta dari Bekasi sampai Jakarta. Keadaanku sudah membaik, secara fisik terlihat sehat hanya tenggorokan yang masih agak mengganjal. Tes hari itu tes urin, darah, EKG, rontgen, mata, berat badan dan fisik (ditanya tanya saja). Katanya kalau sedang sakit akan berpengaruh di kandungan darahnya. Aku sedikit parno. Nggak nyampe 2 jam, MCU selesai dan aku berniat pergi menemui temanku di Jakarta. Everything is normal kecuali badanku yang mulai agak gak enak akibat nge mall sampai sore dan terlalu banyak ngobrol hehe.
Pengumuman Berhak Diklat
Waktu itu dikantor, tanggal 12 Maret siang hari. TIba tiba ada ada temen kirim PDF. Langsung aku buka dan aku langsung lemas mencari namaku tidak ada diantara 110 peserta yang lolos tahap akhir. Masi aku cari lagi nama yang berawalan F, tapi tidak ada. Mau nangis tapi nggak bisa, cuma bisa menatap layar sambil bilang ke temen kalau aku nggak lolos. Sedih banget, padahal kalau aku lolos, tanggal 15 udah mulai diklat dan aku nggak perlu mengikuti ujian di perusahaan ini. Pokoknya semua sudah ku atur sedemikian rupa jika aku diterima. Aku nggak lolos.
Saat itu juga aku langsung ingin pulang kerumah. Merasa apa yang ingin aku persembahkan ke orangtua belum juga terwujud. Agak lebay ga si :(. Aku browsing-browsing lagi, hal apa yang bikin aku nggak lolos MCU, apakah memang ada something wrong ditubuh aku, atau memang aku kalah kalau dilakukan perankingan karena yang diambil hanya setengahnya. Sempet pengen MCU sendiri untuk memastikan aku nggak sakit apa-apa.
Beberapa hari aku ngerasa sedih kalau inget itu, tapi untungnya banyak temen-temen yang support aku. Dan sekarang aku udah ngelupain itu, mencoba untuk menjalani apa yang saat ini sedang aku kerjakan. Mungkin aku diminta untuk menghabiskan kegagalanku saat ini untuk jadi lebih baik dikemudian hari. Aku belajar untuk ikhlas menjalani pekerjaan saat ini. Mungkin usaha dan doaku selama ini bukan ditempat itu.
5 hari setelah pengumuman aku dapat appreciation letter dari Pegadaian. Aku udah nggak sedih. Disitu tertulis kalau pertimbangan aku tidak diterima adalah standar kriteria kesehatan dan kuota penerimaan. Bisa jadi hasil MCU baik tapi aku kalah ranking. Tapi asumsi hanya akan membuatku memikirkan apa yang tidak bisa kukendalikan, jadi yaaa posthink aja. Btw walaupun beberapa bulan terakhir aku nggak rutin olahraga seminggu sekali, aku lebih banyak menghabiskan waktu bekerja dengan jalan kaki. Aku juga sering makan buah dan sayur, jarang banget makan makanan berlemak, air putih cukup, gula jarang banget dan nggak merokok. Tapi ya itu sih aku lagi sakit waktu MCU dan kuota yang diambil setengah dari sebelumnya.
Oke, sekian cerita pengalaman rekrutmenku, semoga membantu dan semangat buat temen-temen yang sedang memperjuangkan apa yang diperjuangkan :)
--FM--
Komentar
Posting Komentar