Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Candi dan perjalanan pulang

Gambar
24 Desember 2015 Jangan salah sangka dulu dengan fotonya. memang nama candi itu ya itu, Candi asu. walaupun kalau diminta di ucapin juga enggan sih hehehe Candi ini ada di Desa Candi Pos, Kelurahan Sengim Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.  Menurut Wikipedia, nama candi itu adalah nama baru, dan alasan kenapa di beri nama Candi Asu karena di sekitar candi itu banyak terdapat anjing/asu. Candi itu berukuran cukup kecil. atapnya sudah tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu telah hilang. candi yang menghadap ke arah baratitu punya tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter dan mempunyai panjang sisi 7,94 meter. awalnya aku enggak tau ada candi di sisi kanan jalan. aku langsung meminggirkan motor dan sedikit mengambil kenangan walaupun sampai di lihat lihat sopir angkot-sopir truk yang lalu lalang hahaha. cukup puas foto foto, kita lanjutkan perjalanan menuju Boyolali, kita mengambil jalur Ketep-Selo-Cepogo-B...

Air Terjun Jumog - Candi Cetho - Kebun Teh Kemuning - Bale Branti - KARANGANYAR

Gambar
19 Desember 2015 Air terjun Jumog.  Papan petunjuknya terpampang mulai dari pinggir jalan raya sampai masuk ke dalam pemukiman. Tidak sulit menemukannya kalau kita jeli melihat papan petunjuk. Hari sabtu di tambah libur sekolah membuat tempat wisata ini sedikit ramai. Kita harus menuruni anak tangga yang mengular rapi dipinggi tebing. Jalan cukup licin. Untung  dreescode  hari itu cocok, pakai sepatu haha.  Dipinggiran sungai aliran air terjun, warung warung berderet menawarkan sepiring sate kelinci khas karanganyar. Akhirnya pilihan jatuh di salah satu warung.  Aku jadi nostalgia lagi. Cukup sedikit kenyang dengan makan sate kelinci (yang rasanya nggak jauh beda sama sate ayam) kita berdua menaiki puluhan anak tangga. Kekuatanku diadu. Seperti sedang berjalan menaiki bukit. Hehehe. Aku meninggalkan lokasi wisata dan menuju ke lokasi selanjutnya.  Di perjalanan ke lokasi kedua, hamparan hijau perkebunan teh kemuning terhampar i...

Desa Sekaro, Girimulyo, KulonProgo

Gambar
13 Desember 2015 Pukul 06.00 WIB aku memanaskan mesin motor dan mulai sibuk menjelajah jalanan jogja yang masih sepi. Meluncur jauh menuju Barat Jogjakarta, Kulon Progo.Jalan masih amat sepi seakan jalan raya Solo-Jogja di pagi buta. Hari ini adalah puncak dari kerja keras temen temen untuk mewujudkan acara bakti social di Desa Sekaro, desa yang membuatku hampir tersesat 3 kali dengan bawaan yang cukup banyak di atas motor. Hehehe. Seneng bisa datang ke desa, merasakan atmosfer keakraban dan salam sapa dari warga sekitar. Begitu teduh dengan bonus suara air mengalir di pinggir rumah. Semalam hujan lebat mengguyur desa. Dan hari ini matahari bersinar cerah menyambut kami. "Mbah Kuru" nama panggilan yang aku dengar dari salah satu warga desa, nggak tau kalau aku kefoto saat itu. simbah itu sudah datang pagi pagi saat aku sampai sana. sendirian. duduk didepan. bersila dan hanya diam. semoga sehat selalu mbah ....

AKU RINDU. itu saja

        Hari ini telah lama semenjak perjalanan 510 km dari stasiun Purwosari, Kota Surabaya. Tapi setiap aku masuk kedalam stasiun, naik ke atas kereta, melihat para anak muda memakai keril, aku jadi teringat perjalanan itu. Bagaimana aku telah berani mengambil resiko, menembus batas ketakutan, melupakan kepenatan dan melupakan kehidupan nyaman didalam rumah. Bermodal minim pengalaman dan review yang tak kunjung selesai aku berani membawa teman temanku ke dalam perjalanan panjang itu. Pertama kalinya aku naik bis ke arah Surabaya, nggak peduli keringet segede jagung menetes dari dahi. Diajak ngobrol sama orang Surabaya didalam bis, mengamati orang yang naik turun bis selama 7 jam, hampir ketiduran didalam bis, di pepet calo tengah malam, perjalanan malam dengan bis sarat muatan dan orang orang berbicara bahasa madura dan lain lain. Bagi kami yang pendaki lepas, kami belum punya saudara dan koneksi sebanyak anak mapala. Tapi semua itu bukan masalah bagi kita, tidur ...

kepingan cerita perjalanan turun menuju Danau Taman Hidup

Gambar
          Sebenarnya tidak banyak yang diceritakan saat perjalanan turun. Terlepas dari perjalanan cukup mencekam semenjak dari puncak arca sampai di danau taman hidup. Kondisi jalan yang dilewati dari puncak cukup beragam, melewati turunan terjal, pinggiran lembah, pepohonan tinggi, ilalalang, pos cemara lima dan hutan lumut. Kami ber 5 menjadi rombongan terakhir dari 3 rombongan yang ada. Sedangkan aku dan Kendar kembali di garda depan. Berjalan cukup cepat menuruni turunan terjal berbatu dan berdebu. Lalu kami di sambut dengan pohon pohon pinus tinggi dengan jarak berjauhan. Mengingat kami pernah mendengar suara dan melihat babi di alun alun besar dan cisentor, kita berdua sedikit was was saat disini. hanya berdua lagi. Sesekali aku menengok ke belakang dan Kendar menyuruhku terus berjalan. Awalnya tidak ada firasat apa apa namun ketika aku mendengar suara aneh aneh dikejauhan aku berhenti dan menengok ke belakang lagi. Raut muka Kendar menurutku berubah ...

Umbul Sidomukti Ungaran, Jawa Tengah

Umbul Sidomukti 28 Desember 2014 Hai, kali ini aku akan cerita trip keluarga yang direncanakan dadakan. Iyalah, tiap maen bareng keluarga mah adanya dadakan mulu, klo nggak dadakan biasanya gagal. Hihi. Oke, lanjut. Umbul Sidomukti sendiri berada di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Jika dari  Boyolali/Solo, sesampainya Ambarawa setelah ada PT Coca cola belok kiri, biasanya ada pak ogah alias bapak bapak yang ngatur jalan menuju Bandungan . Ikuti saja jalan sampai pasar Jimbaran yang ada di sebelah kiri. Nah habis itu belok kanan menuju arah Sidomukti yang dibuat jalan searah. Jalanan disini sudah beraspal hanya saja jalannya yang nanjak dan sempit. Jadi aku kira bus besar tidak bisa naik keatas. Banyak petunjuk juga untuk mencapai lokasi, jadi jangan khawatir tersesat. Jalannya pun melewati rumah penduduk yang sangat padat. Umbul yang artinya air yang memancar tinggi berasal dari mata air gunung Ungaran adalah sumber air dari kolam yang ada di area ...

cerita dari Rawa Embik menuju Savanna Lonceng ; Senyap

Gambar
Perjalanan panjang 5 hari tanpa listrik dengan 1 kamera LSR, 1 kamera pocket dan 1 kamera handphone tidak cukup untuk mengabadikannya. Terkadang ada saat dimana pemandangan dan cerita perjalanan tidak terekam dalam foto. Entah karena terlalu menikmati perjalanan atau terlalu lelah untuk mengeluarkan kamera dan membidiknya. Tapi kepingan cerita yang terekam dalam otak lebih tajam untuk di ingat. Dan lebih seru untuk di tulis dalam sebuat cerita ... mungkin tulisan ini sedikit berantakan, tapi sedikit usahaku untuk belajar menuangkannya dalam kata kata ... Sepi, sangat sunyi. Bisa ku bayangkan bagaimana jika terjadi sedikit kesalahan. Tak ada orang. Diam memilukan. Berteriak mengerikan. ini hari ke 3 di dalam hutan ... Sedikit yang aku rasakan saat berjalan dari rawa embik menuju savanna lonceng. Tidak ada petunjuk jalan menujuu savanna lonceng saat di rawa embik. Hanya ada petunjuk ke kanan menuju puncak, itupun masih lama. Namun insting mengatakan perjalanan harus ke kir...

jelajah jogjakarta #part1

Gambar
Hari kamis, aku beranjak dari kasur untuk memulai pagi yang tak biasa. biasanya hari Kamis adalah dari tenang setelah 3 hari dari Senin berkutat dikampus seharian. Atau biasanya Kamis adalah hari dimana kewajiban ngapel ke perpusatakaan pusat UGM, hha. tapi kali ini, pukul 6 pagi aku udah beranjak untuk pergi ke suatu tempat, explore Jogjakarta! haha. agak alay memang, atau memang sedang mengikuti trend alay anak sekarang? hihihi oke, langsung aja lah ya, setelah makan bubur pagi hari yang sebenernya nggak mengenyangkan wkwk, aku dan partner explore ku hari ini siap menjelajah! 1. Jembatan Kuning Imogiri Jembatan ini berada di Selopamioro, Imogiri, Bantul. Untuk sampai ke sini, kami melewati jalan Imogiri Timur menuju SMP 2 Imogiri, lalu belok ke arah kiri masuk ke pedesaan. lurus terus saja sampai ketemu dengan jembatan di sebelah kanan jalan. Sebelum sampai di jembatan gantung kita akan dimanjakan dengan pemandangan mulai dari sungai jernih, persawahan dan tumbuhan tumbuhan hija...

sungai kolbu gunung argopuro

Gambar
walau kelihatannya dekat, sebemarnya cukup jauh juga turunnya pagi itu cuaca dingiiinnn banget. Aku menawarkan diri ikut Kendar dan Ghufron untuk mengambil air di sungai kolbu sambil menunggu beras yang dimasak matang. nggak peduli sedingin apa cuaca pagi itu, tapi rasanya kurang lengkap kalau belum menyentuh sungainya hihi. dengan bermodal beberapa botol kosong dan di dukung dengan sandal jepit tanpa kaos kaki dan jaket, pagi itu pagi begitu menggigit.. aku sampai menutup mukaku. bahkan kakiku yang suka alergi kalau kedinginan pun nggak ngaruh pagi itu. untuk mencapai sungai kolbu dari area camp, kita harus berjalan pelan pelan sekitar 5 menit melewati jalan di antara rereumputan yang teball, setelah itu harus menuruni lembah karena posisi sungai yang ada dibawah. aku, Kendar dan Ghufron waktu itu jalan terpisah pisah mencari jalan. dan yang pertama kali menyentuh air adalah Ghufron. "Fron, lewat mana??" Kendar lalu ikut turun di susul aku. setelah sampai di pinggi...

tentang sudut camp area

Gambar
3 tenda, 9 manusia di tengah hutan 3 tenda, 9 manusia. rasanya kayak apa aja ya. jadi keinget sinetron itu. bukan, ini bukan tentang serigala, bukan juga tentang binatang binatang bicara itu. ini cerita tentang sudut camp area berisikan 9 manusia. lahan camp selalu punya cerita tersendiri bagiku. cerita yang orang lain tidak tahu, dan hanya aku sendiri yang tahu. cielah hahaa. pagi hari di lahan camp adalah saat dimana aku merasa benar benar sendiri. pagi hari, suara gemericik air terjun di ujung lembah, suara kresek kresek binatang penghuni gunung, desiran angin pagi, sunyinya gunung. aku merasakan itu setiap aku keluar tenda di pagi hari. dari suasana gelap sampai matahari mulai menyinari... foto ini aku ambil saat pagi hari di savanna cikasur. pagi itu baru menunjukkan pukul 04.30. langit masih agak gelap, masih ada sisa sisa bulan di pucuk cemara. sepi sekali sampai aku bisa mendengar nafasku sendiri. cukup lama aku loncat loncatan untuk mendapatkan kehangatan, nyata...

harus ikhlas, tabah, dan senyum

Gambar
tulisan ini aku buat di sela sela kesibukan kerja part time cari data. dan disela sela ini lah aku masih baper, kebawa perasaan tentang batalnya pendakian ke gunung merbabu yang keberangkatanya kurang dari 24 jam. alias besok siang :( ini terjadi karena partner naikku membatalkan diri karena suatu urusan penting yang nggak bisa ditinggalkan di tangerang. hm bukannya merasa di repotin, aku sebenernya bahagia ada yang ngajakin aku naik. hehehe. tapi mau gimana lagi ya, segala kemungkinan masih bisa terjadi sebelum hari keberangkatan. mungkin lain kali, mungkin bye bye merbabu, gunungnya nggak akan kemana mana kok :)

cerita tentang Argopuro. best travel, best travelmate (part1)

Gambar
kenapa menulis tentang Argopuro? kenapa nggak pernah bosan? pertama, bagiku naik gunung adalah bagian dari traveling. traveling adalah mencari zona nyaman baru diluar sana, dimana kamu jarang bahkan belum pernah menemuinya. dan butuh travelmate yang cocok untuk membuat perjalanan jadi nyaman. nggak seru kan kalau saat kamu ingin menikmati alam tapi suasana jadi nggak enak karena travelmate yang bikin bete? atau travelmate manja dan cerewet yang bikin kamu risih dan nggak nyaman? aku telah beberapa kali traveling dengan orang yang berbeda beda, bahkan hampir setiap gunung aku naik dengan orang yang berbeda beda. awal nya nyaman nyaman aja, tapi semakin banyak aku menemukan orang baru, semakin ngerti dimana aku harus berdiri dan dengan siapa aku bisa nyaman. 4 orang ini, teman seperjalananku menuju Argopuro. Aku kenal mereka semenjak SMA, hanya kenal dan nggak akrab. oke, mungkin salah satunya sudah aku kenal akrab, tapi sudah hampir1 tahun kita nggak ketemu. terakhi...