#DAY 2 : Pendakian Argopuro Baderan ke Camp 1 Mata Air 1

Hari ke 2
Sabtu, 1 Agustus 2015

Jam 01.30 sampai di alun alun besuki langsung di deketin tukang ojek. Tapi kita langsung angkat kaki ke polsek besuki dengan ogah ogahan saking ngantuknya. Dengan bermodal ngasih KTP Kendar ke polsek, kita di ijinin tidur di masjid polsek. Sebelah polsek ada pasar juga, bisa belanja di situ. Jam 2 kita masih melek mondar mandir. Jam 3 pada nggeletak masing masing sambil masak nasi. Tapi endingnya nasi enggak dimakan tapi beli makan dipasar.

Jam 04.30 bangun denger adzan subuh. Karna berhubung ini masjid pintunya dikunci jadi kita sholat diluar. Begitu jam 05.30, kita cari angkot di sebelah pasar depan telkom. dan pas lagi disana ketemu sama mas mas yang ada di terminal semalem bareng rombongannya, ber 4. Yah sikat aja deh langsung kita carter angkot. Sopir angkotnya mau narik 15 ribu per orang dengan resiko ngangkut 5 ember tahu mentah. Perjalanan 1,5 jam naik menuju pos polhut baderan. Ternyata jauh juga.

masjid polsek Besuki

Kita sampai di Basecamp pukul 7 pagi. Disini emang ngga ada basecamp, adanya kantor polhut. Kita registrasi jadi satu sama rombongan om lilik, yang bakal jadi partner pendakian satu satunya hari ini. disaat gunung gunung lain basecampnya rame ampe ratusan orang, disini yang naik cuma kita ber 9. Jangan lupa bawa materai sama foto kopi identitas ya. Harga baru weekdays 20 ribu perhari per orang, weekend 30 . jadi karena aku naiknya sabtu maka kepake 2 hari weekend alias di itung 30 per hari hiks hiks. Haha tapi udah jauh jauh sampai situbondo masak ngga jadi naik gegara harga mahal?

Nggak ada Basecamp. adanya Resort Konservasi Wilayah milik pemerintah.

Pukul 10.00 udah makin siang dan kita masih leyeh leyeh. Kendar malah mintanya berangkat jam 11.00 karna kakinya udah mager di warung bawah basecamp. Setelah dinego akhirnya kita berangkat. 

Selamat tinggal kehidupan yang ramai, sampai jumpa 5 hari lagi...

Di awal awal pendakian, kita masih ngelewati perkebunan, ladang warga sampai jalan di antara rumah rumah warga. 15 menit jalan kita akan mulai memasuki lembah yang masih di dominasi perkebunan kering semacam kebun cabe dijalanan makadam. Panas terik nggak ada yang bisa buat neduh ditambah jalanan yang makin nanjak ngebuat kita yang walaupun berat harus jalan terus.

jalur makadam
melepas penat menghindari terik diperkebunan cabai

sambil sesekali ketawa dulu lah

Jam 13.00 kita mulai masuk jalanan tanah, jalur sempit. Selepas jalur makadam, jalur melingkar memutari perkebunan dan ladang penduduk dilereng lereng bukit. Dari referensi yang aku baca di internet, mungkin sampai katam kali ya semuanya aku baca, kita menempuh waktu 6 jam untuk bisa sampai di pos 1, tapi aku mengestimasikan 8 jam baru sampai. Kata LANDAI yang sering di gembor gemborkan pun nyatanya Cuma hoax wkwk. Entah bagiku ini nggak landai atau gimana entahlah haha. Ya walaupun makadam disini lebih manusiawi daripada makadam di gunung sumbing. Mengingat kita banyak istirahat, sepertinya jam 6 sore kita belum bisa sampai pos 1. Saat itu jam 3 sore aku sama Kendar udah masuk ke dalam hutan. Pukul 15.30, aku minta istirahat dan sholat ashar dulu.

untungnya kita berangkat tidak saat musim hujan, jadi walaupun jalan menanjak tapi nggak ada cacing. yipiii

Pukul 16.15 alhamdulilah ketemu om lilik sama mas iwan. Mas iwan minta istirahat jadinya kita bisa ketemu orang di waktu sesore ini. Kata om lilik pos 1 tinggal bentar lagi. Saat itu aku Cuma jalan sama kendar, ghufron andini sama yanuar di belakang. Entah aku yang salah atau gimana seinget aku papan selamat datang di dataran tinggi Yang ada sebelum pos 1. Waktu semakin sore dan kita belum menemukan papan itu. Pesimis banget waktu itu sebelum jam 6 sampai pos 1, tapi pas ketemu om lilik katanya kita nggak akan ngelewatin papan itu tapi langsung ke pos1 dulu. Nunggu rombongan belakang belum muncul juga, akhirnya aku sama kendar jalan duluan untuk pasang tenda dulu.
untungnya ketemu mereka saat hati udah pesimis hha
masuk hutan

Jam 17.15, memasuki hutan dan matahari mulai samar samar. Huaaa perasaan udah ngga karuan, mana jalannya makin nanjak dan nanjak, pas liat tanjakan.”itu mer tinggal 1 tanjakan, abis itu datar”. Datar apanya, abis tikungan nanjaknya makin aduhai bos!. Mau berhenti sholat maghrib tapi kok matahari masih samar samar, masih bisa jalan tanpa senter. Tapi suasana udah bikin nggak enak aja. Pfftt. Setelah 3 kali gagal istirahat dikarenakan tempatnya yang serem hehe akhirnya jam 17.30 an kita mendengar suara suara manusia. Om lilik! Dengan sisa sisa tenaga aku langsung menghadap belakang dan menjabat tangan kendar. “Pos 1 Ndar!!!!”. Rasa haru langsung membuncak seketika. Ciah.

Dan saat itu yang aku pikirin Cuma ghufron andini dan yanuar. Huhuhu. Ada banyak pertimbangan kenapa kita jalan duluan. Yang pertama kasian liat bawaan kendar yang berat kalau kebanyakan istirahat, kedua saat ada ojek yang ke atas dan kita tanyain liat temen kita yang belakang katanya ya Cuma di belakang situ. Sempet nunggu tapi mereka ngga muncul muncul. Kalau kita nunggu mereka di tengah tengah hutan, ntar keburu kedinginan buat pasang tenda. Karena ternyata pasak nggak kebawa dan masang tenda malem malem itu bikin nggak focus, apalagi dingin. Untungnya om lilik dengan baik hati minjemin pasak dan bantu masang tenda.
Setelah pasang tenda aku sholat maghrib dulu. Kendar inisiatif buat jemput mereka, tapi udah jalan agak jauh kok mereka belum keliatan. Yang kedua dia nyusul lagi, baru beberapa meter jalan tiba tiba kendar udah nggak berani. Trus dia ngajak aku turun. Aku sendiri horror juga ngeliat suasana kek gitu, mengingat medannya kayak gitu buat turun lagi. Cuma bisa diem dalem tenda mikirin mereka. Akhirnya jam 8 sepakat kalau mereka belum sampai kita berdua bakal turun jemput. Sempet bisa sms an sama mereka tapi signal juga naik turun.
20.00 akhirnya mereka ber3 sampai juga di pos 1. Alhamdulilah. Aku sama kendar yang udah tau kondisi gunung ini Cuma bisa bersyukur aja. Untungnya ke 3 orang itu Cuma ngikut aja jadi mereka bodo amat jalan malam hari wkwk. Tapi tetep salut sama mereka. Andini cerita kalau waktu malam datang suasana emang nggak nyaman, dan mereka jalan berdekatan terus. Andini pun yang jalan di depan sendiri nggak berani nengok kanan kiri tapi selalu liat jalan dibawah.  Yang penting mereka udah sampai pos 1. Aku menyuruh mereka istirahat didalem sementara aku nyiapin makan buat mereka. Setelah makan dengan lauk tempe kering buatan rumah, Ghufron sama Yanuar keluar tenda. Aku masakin mie sama air panas buat mereka dan kita duduk dibawah sisa sisa bulan penuh.
Jam 22.00 kita baru masuk tenda dan tiduurrrr. Mungkin karena kecapekan, malam itu aku bisa tidur.

Rekap Itinerary Hari ke-2



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Magang di Bappenas (2016)

Trail Running Gunung Gede

itinerary perjalanan Tana Toraja [Day 2]